Minggu, 12 Juni 2011

Mangkok Emas Naga Arjuna

Pada jaman dahulu kala, di India hidup seorang pertapa suci yang bernama Naga Arjuna. Sang Pertapa adalah orang yang telah hidup terbebas dari segala keduniawian.

Oleh karena itu, kemanapun dia pergi hanyalah mengenakan selendang yang dibalut ditubuhnya, yang melambangkan betapa leluasanya Beliau. 

Namun ada satu hal yang sangat mencolok dari Naga Arjuna, kemanapun dia pergi, dia selalu membawa sebuah mangkuk emas. Rupanya, mangkuk emas itu adalah pembelian seorang raja yang sangat hormat kepada Naga Arjuna. Namun Naga Arjuna yang telah hidup suci, sama sekali tidak menjual mangkuk itu untuk kepentingan dirinya. Padahal, mangkuk emas itu mampu menghidupi dia seumur hidup kalau dia mau. Namun mangkuk tersebut hanya ia pakai untuk mengemis makanan dari penduduk saja. Inilah pribadi Naga Arjuna yang hidup tanpa keterikatan nafsu duniawi.

Pada suatu hari, terdapatlah seorang pencuri yang telah lama membuntuti Naga Arjuna. Pencuri itu bermaksud ingin mencuri mangkuk Naga Arjuna.

Malam harinya, ketika Naga Arjuna tertidur di dalam sebuah rumah gubuk, pencuri itu mengendap masuk ingin mengambil mangkuk tersebut. Namun, sebelum dia sempat mengambilnya, Naga Arjuna telah terbangun dari tidurnya.

Betapa terkejutnya pencuri itu, ia berpikir pasti Naga Arjuna akan berteriak minta tolong. Sehingga, penduduk sekitar akan dating memukulnya.

Tetapi jauh dari perkiraan, Naga Arjuna hanya menatap pencuri itu sesaat, lalu berkata, “Kenapa? Kamu ingin mangkuk ini?”
Pencuri itu hanya terdiam.
“Kalau kamu mau, ambil saja.” Ucap Naga Arjuna sambil kembali melanjutkan tidurnya.

Bukan main herannya pencuri tersebut. Namun dia mengambil mangkuk itu dan pergi begitu saja.
Akan tetapi keesokan harinya, dia kembali lagi ke gubuk itu. Dia lalu berlutut di hadapan Naga Arjuna, dan berkata, “Guru, ajarkanlah aku bagaimana caranya engkau mampu melepaskan mangkuk emas itu dengan hati penuh kerelaan, seperti yang engkau lakukan semalam.”

Sejak saat itulah, Sang Pencuri menjadi murid dari Naga Arjuna.
Terkadang, yang membuat manusia menderita adalah ketika harus melepaskan barang yang ia sayangi. Karena di hati manusia yang tamak, maka tidak ada kerelaan. 

Seandainya manusia mampu melepaskan barang yang ia sayangi, tentu di dunia ini tidak ada yang gila karena bangkrut, stress karena kehilangan kekayaannya, ataupun menderita ketika ditinggalkan orang yang dicintai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar